ConterPedia - Warganet sampai sekarang masih kebingungan atas ketidakjelasan informasi perihal nasib Facebook di Indonesia. Bahkan ada yang nekat melakukan aksi bugil agar Facebook tidak ditutup.
Maklum, pasalnya pengguna Facebook di Indonesia mencapai angka 140 juta, dan platform ini menjadi tempat berbagi untuk banyak kalangan.
Jangan khawatir, sebab Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara tidak akan memblokir (menutup) Facebook secara permanen, melainkan hanya sementara. Itu pun bila situasi makin memburuk.
"Ini situasinya akan kita lihat dulu. Kalau semakin buruk, baru kita tutup sementara (blokir)," ujar Menkominfo Rudiantara.
Rudiantara enggan berbicara tentang penutupan operasi Facebook secara permanan, ia lebih fokus memantau Facebook agar terciptanya keamanan data dan mencegah penyebaran ujaran kebenciann.
DPR juga sempat meminta agar Kominfo lebih tegas terhadap Facebook.
"Kami dan pemerintah--pihak Kemkominfo--akan bicara lagi, terkait tindak lanjut dari kesalahan Facebook. Secara pribadi saya masih terbuka dengan sanksi, tidak menutup kemungkinan juga untuk--menyarankan--memoratorium layanan Facebook," ujar Meutya Hafid, anggota Komisi I DPR RI.
Meutya memerkirakan, DPR RI akan menunggu hasil investigasi internal Facebook selama satu bulan ke depan.
"Kami tunggu, saya rasa sebulan waktu yang seharusnya cukup. Kami harap hasil investigasi ini bukan hanya menyalahkan siapa, tetapi juga harus ada informasi, kemana data yang disalahgunakan ini dan digunakan untuk apa," katanya.
AWAL MULA KHASUS
Kontroversi muncul skandal Cambridge Analytica yang menuding data Facebook bocor. Setelah ditelisik, ternyata "bocor" bukan istilah yang tepat. Data-data tersebut bukan bocor, tapi tepatnya disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, diduga untuk kepentingan politik.
Data-data yang diambil juga bukan isi pesan, melainkan data-data yang dicantumkan secara publik di profil seseorang.
Sayang, nasi sudah menjadi bubur. Terlanjur ada simpang-siur mengenai hal ini, sampai-sampai DPR ikut memanggil Facebook untuk meminta penjelasan. Alhasil, timbul wacana pemblokiran Facebook.
"Itu data Facebook bukan bocor. Kalau bocor kan istilahnya kayak pipa ada air tidak tahu di mana bocornya, ini datanya dikompromikan," ujar Rudiantara.
FACEBOOK SUDAH DIBERIKAN SP2
Pihak Kemkominfo sudah mengirimkan SP 2 terhadap Facebook, tapi belum ada informasi mengenai SP 3 yang berarti penutupan.
Ketika ditanya jangka waktu berlaku SP 2 menuju SP selanjutnya, Rudiantara belum memberikan jawaban definitif.
"Ya bisa sehari, sebulan, dilihat situasinya dulu," pungkas Rudiantara.
Ia mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari kantor Facebook Irlandia yang mengurus Facebook di Indonesia.
Dalam keterangan Facebook Irlandia kepada Rudiantara, mereka memberikan keterangan angka terkait penyalahgunaan data yang menimpa pengguna. Rudiantara pun terus memantau perkembangan data pengguna Indonesia di Facebook. (BD)
No comments:
Post a Comment