Wednesday, April 18, 2018

Kerasnya Hidup Wanita Yang Lahir Di Korea Utara


Kehiduapan negara Korea Utara memang sangat misterius, mungkin kalian belum tau banyak tentang informasi yang ada di balik benteng yang dibangun negara ini. Disini kita akan membahas tentang kehidupan perempuannya. Terlahir sebagai perempuan cantik bisa saja menjadi petaka dinegara ini. Berikut fakta lain perjuangan para perempuan korut.

Tak bisa bergaya dengan fashion sembarangan

Berbeda dari perempuan cantik korea yang banyak kita lihat dilayar kaca saat ini, gaya fashion para perepuan Korea Utara berbanding terbalik dengan hal itu. Dinegara kita memakai celana jeans bagi perempuan pasti kita temukan dimana-mana. Namun, bagi perempuan Korea Utara hal tersebut bisa dikatakan menjadi moment langka. Memang benar mereka juga memperhatikan kecantikan, tetapi lebih kepada pakaian tradisional seperti Hanbook
Bahakan seorang penyiar berita di Korea Utara memakai pakaian tersebut dipadu dengan high heels saat siaran. Gaya rambut yang diperbolehkan juga hanya 18 saja. Jika melanggar, silahkan berurusan dengan hukum. Kalau kita bayangkan mungkin agak sedikit aneh.

Terlahir sebagai perempuan cantik adalah peta

Pada umumnya setiap wanita tentunya ingin terlahir cantik dan menarik oleh orang di sekelilingnya. Namun saat mengetahui kelam gadis Korea Utara, mungkin kamu akan bersyukur dengan kondisimu sekarang. Faktanya dinega yang dipimpin oleh Kim Jong Un ini, setiap wanita yang terlahir berparas cantik (terlebih masih perawan) akan dipilih menjadi anggota Pleasure Squad. Squad ini menjadi budak pemuas bafsu para anggota partai Korea Utara.
Anehnya, para budak ini akan merasa profesi tersebut terhormat dan mereka adalah sosok yang beruntung. Tradisi yang sudah turun temurun ini menjamin jika pihak keluarga si gadis mendapat kehidupan yang layak, gaji menjadi Pleasure Squad juga terbilang sangat besar, serta mereka masuk golongan perempuan yang dipilih untuk menjadi pendamping presiden.

Perempuan tetap wajib militer

Jika kamu salah satau penggemar idol Korea, pasti sangat akrab dengan istilah Wamil (Wajib Militer) ini. Di Korea Utara, wajib militer juga berlaku untuk perempuan, durasinya juga berkali lipat lebih lama jika dibanding lelaki di Korea Selatan. Wanita Korut (usia 18-25) mejalani wajib militer selama 7 tahun. Dalam kondisi tersebut mereka kadang mendapat perlakuan tak layak serta kekerasan seksual. Tempat tinggal yang mereka huni juga bau, fasilitas air kotor, kebutuhan mencuci yang serba kurang.
Sebagian dari mereka mengaku setelah berada di ranah tersebut ada yang tak mengalami kelelahan, malnutrisi dan stress. Selebihnya, para perempuan itu berusaha membelot dan kabur dengan alasan tidak tahan. Tercatat, anggota pembelut wajib militer perempuan Korea Utara sekitar 70%. Siapa juga yang tahan jika kondisinya seperti ini.

Syarat mejadi pekerja yang terikat aturan Kim

Menganggur di Indonesia mungkin lebih baik daripada harus bekerja dengan berbagai syarat yang nyeleneh. Kehidupan para pempeuan yang ingin bekerja juga masih diatur pemerintah. Kim Jong Un memberikan beberapa syarat, misalnya untuk perempuan yang mau bekerja sebelum menikah wajib memiliki rambut pendek, mereka pun harus siap bekerja dalam waktu yang sangat lama (minimal 8 jam sehari) dan siap diupah dengan gaji kecil. Bagi profesi tertentu seperti polawan juga harus cantik, tinggi, belum menikah dan berusia lebih dari 16 tahun, mereka harus berhenti emnjabat saat sudah usia 26 tahun. Sedangkan menjadi seorang guru haruslah memiliki kemampuan memainkan alat musik akordeon. sangat berbeda jauh dengan Indonesia

Perempuan yang melarikan diri

Melarikan diri dari negaranya bukam hal yang aneh di Korea Utara, tak tekecuali para perempuannya. Mereka ingin melepaskan diri dari jeratan peraturan Kim Jong Un akan mencari kebebasan di luar dengan pergi sejauh mungkin. Seorang perempuan bernama Mitsuko (setelah tinggal di Jepang) mengakui jika ia melarikan diri dari Korea utara karena tak tahan dengan kehiduoan di sana.
Karena hal tersebut, keluarganya kah yang harus menanggune beban perbuatan itu. Adik iparnya ditangkap, disiksa lalu dibunuh di penjara. Sedangkan keluarga lain harus rela kehilangan pekerjaannya sebagai pegawai di rumah sakit. Bayang-bayang kekejaman pemerintah Korea Utara masih terus menghantui walaupun dirinya sudah bertahun-tahun tinggal di Jepang.
Potret kehidupan yang terisolasi memang membuat mereka tidak bisa bebas berekspresi. Semua tata kehidupan mereka dari bangun hingga tidur lagi sudah ada peraturan tertulis di tangan sang penguasa negara. Jadi bersyukurlah kita hidup di negara dimana kita bisa melakukan segala sesuatu yang disukai tanpa harus dikendalikan layaknya robot.

                                                                               --Dr'y--

No comments:

Post a Comment