CONTERPEDIA - Selama beberapa tahun, tikus kanguru yang berasal dari San Quintin, Mexico tidak pernah lagi menampakkan dirinya lagi.
Beberapa masyarakat sudah mencoba mencari hewan pengerat berwarna coklat yang dapat melompat seperti kanguru itu tidak pernah membawa kabar baik.
Tikus kanguru yang berukuran 12 sentimeter ini tidak pernah terlihat kembali sejak 1986. Hingga satu dekade lamanya, pemerintah California melalui keterangan resmi San Diego Natural History Museum memutuskan untuk mengklarifikasikan bahwa spesies ini terancam punah. Banyak dari masyarakat setempat yang mempercayai bahwa hewan ini sudah punah.
Tidak disangka hewan mungil ini ditemukan kembali secara tidak disengaja, disekitar lapangan Baja California.
Hal ini bermula dari peneliti San Diego Natural History Museum dan nirbala Terra Peninsular yang berniat mempelajari populisi hewan pengerat tersebut.
Cara yang digunakan peneliti dengan cara memancing hewan tersebut untuk memasuki perangkap. Ketika sudah waktunya untuk melihat hasil tangkapan, para peneliti justru dikejutkan dengan apa yang mereka dapatkan.
Pasalnya, itu adalah hewan pengerat yang selama ini selalu dicari keberadaannya dan sudah dianggap punah.
Tidak perlu menunggu lama, kini para peneliti sudah menyiapkan rencana untuk meningkatkan populasi spesies ini.
"Penemuan ini tidak hanya dapat dijadikan contoh sempurna dari pentingnya pekerjaan lapangan, namun kami juga dapat mengembangkan rencana konservasi berdasarkan temuan kami," ujar Scott Tremor, mamalogist museum dalam keterangan resminya.
Untuk mewujudkan penyelamatan tikus kanguru ini, tim museum akan bekerja sama dengan Terra Peninsular.
"Terra Peninsular sangat bahagia menjadi bagian dari penemuan ini dan kami akan terus bekerja untuk melestarikan dan melindunginya," ujar Jorge Andrade, koordinator manajer adaptif di Terra Peninsular.
Terkait akan temuan spesies yang sudah dianggap punah ini bukanlah kesuksesan pertama bagi museum San Diego. Tikus kanguru San Quaintin adalah spesies ketiga yang dianggap sudah punah dan ditemukan kembali dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk melanjutkan peneliti akan menguraikan temuan mereka dalam penelitian yang rencananya akan diterbitkan dalam jurnal ilmiah Bulletin of the Southern California Academy of sciences.
(UM)
No comments:
Post a Comment