pun dia bisa belajar sendiri.seperti seekor anjing hitam bernama Negro. sehari-hari dia tinggal
di area kampus. Negro memang diadopsi oleh para staff kampus dan bebas berkeliaran di sana.
Nah saking seringnya dia melihat para mahasiswa membeli makanan dan minuman di kantin menggunakan
uang, Negro pun mengikutinya. Bukan pakai uang, melainkan lembaran daun untuk membeli kue.
Ya, aksi menggemaskan itu dilakukannya untuk mendapatkan kue favorit. Sebelumnya dia sering dibelikan
kue oleh para mahasiswa, namun rupanya Negro ingin lebih mandiri.
Suatu hari dia datang dengan selembar daun di mulutnya, menggoyangkan ekornya, memberi tahu kalau dia
ingin kue,Dia datang untuk membeli kue setiap hari,” kata Gladys, penjaga toko yang tak mampu menolak
anjing pintar tersebut.
Dia datang untuk membeli kue setiap hari,penjaga toko yang tak mampu menolak anjing pintar tersebut.
Sayangnya karena uang di dunia manusia tidak tinggal memetik dari pohon seperti milik Negro, akhirnya lama-kelamaan
penjaga toko terpaksa hanya menjual kue kepada Negro dua kali sehari.
Si anjing pintar itu kerap membuat orang-orang bengong. “Saat pertama kali melihatnya, kau bisa mau menangis.
Dia tahu caranya membuat orang memahami dia. Sangat pintar.(AY)
No comments:
Post a Comment