ConterPedia -Harga komoditas batubara terus melaju.Masih tingginya tingkat permintaan dari negara-negara Asia menopang harga,di tengah sentimen pengurangan pemakaian batubara sebagai bahan baku pembangkit listrik di sejumlah negara maju.
Mengutip Kontan,Kamis(3/5/2018),data Bloombeng menujukan harga batubara kontak pengiriman Juni 2018 di ICE Futures Exchange menguat 1,93 persen ke level 100,10 dollar AS permetrik ton pada selasa (1/5/2018).Penguatan harga tersebut seakan menampik prediksi bahwa batubara akan sulit menmbus level 100 sollar AS dalam jangka menengah ini.
Analisis PT permintaan dari Asia karena sekitar 70 persen pembangkit listriknya masih menggunakan bahan baku batubara,"ujar Deddy,Rabu(2/5/2018).
Menurtu Deddy,jumlah pembangkit listrik berbahan baku batubara si ASia justru bertambah dari tahun lalu yang baru sekitar 50 persen.Di Korea Selatan juga sedang terjadi offline pada 40 persen pembangkit listrik bertenaga nuklir.Akibatnya,penggunaan batubara jadi semakin bertambah.
Sementara dari Chin,ada sentimen positif pasca dirilisnya data PMI Manufaktur Calxin yang berada di level 51,5,atau lebih tinggi dari ekspetasi di level 50,9.
"kenaikan indeks tersebut menunjukan perkembangan aktivitas industri dan pabrik yang kemudian dapat mendorong naik harga komoditas,"papar Deddy.
Tingginya kebutuhan batubara juga terlihat di india.Pada April lalu,produksi batubaranya naik 17 persen menjadi 44,84 juta ton.Begitu pula dengan pengiriman batubara yang naik 12,5 persen menjadi 50,97 juta ton.Deddy menilai,hal ini wajar terjadi lantara india perlu memenuhi kebutuhan batubara domestik yang tinggi.
"India tebntu saja lebih baik memaksimalkan kapasitas produksi dalam negeri,ketimbang harus impor dari negara prodsusen lain,"ujarnya.
(H.D)
No comments:
Post a Comment