CONTERPEDIA - Semua orang dibumi pasti bermimpi memiliki berat badan yang ideal tanpa harus berusaha payah.
Sekarang, impian itu bisa saja terjadi.
Para peneliti dari Jepang telah membuktikan mengunyah permen karet saat berjalan mampu menurunkan berat badan.
Demi mendapatkan hasil yang akurat, peneliti 46 orang berusia 21-69 tahun.
Peneliti menemukan kenaikan denyut jantung peserta ketika mengunyah permen karet saat berjalan kaki dengan kecepatan alami.
Hasilnya, peneliti menemukan, dengan mengunyah permen karet saat berjalan memang berpengaruh pada berat badan semua peserta riset, baik lelaki maupun perempuan pada segala jenis kelompok usia.
Efek ini terlihat sangat jelas pada pria dengan usia di atas 40 tahun, dan riset ini telah dipublikasikan dalam the European Congress on Obesity di Wina.
Menurut para peneliti, menggabungkan olahraga dan mengunyah permen karet mungkin merupakan cara yang efektif untuk mengelola berat badan.
Di Jepang misalnya, jalan kaki adalah hal yang paling banyak dilakukan oleh masyarakatnya.
Menurut A'Tondra Vinchealla, personal trainer dan pemilik A'StrongerU Fitness di Houston, jalan kaki adalah salah satu metode yang paling efektif dan aman untuk menurunkan berat badan.
Penelitian yang sebelumnya telah menemukan manfaat permen karet mampu meningkatkan denyut jantung dan mengeluarkan energi pada orang yang beristirahat.
Berdasarkan dari riset, ini adalah pertama yang didedikasikan untuk mempelajari dempaknya pada orang-orang yang mengunyah permen karet dengan berjalan kaki.
Dalam riset, peserta melakukan dua percobaan yang dilakukan dengan jalan kaki selama masing-masing 15 menit.
Saat percobaan pertama, mereka mengunyah dua butir permen karet yang berisi tiga kilokalori.
Pada percobaan kedua, untuk perbandingan, peserta mereka berjalan setelah menelan bubuk yang mengandung bahan yang sama dengan permen karet.
Peneliti kemudian mengukur denyut jantung saat peserta beristirahat dan denyut nadi peserta saat berjalan.
Selain itu, peneliti juga mengukur jarak yang mereka tempuh pada kecepatan alami, kecepatan berjalan dan jumlah langkah yang diambil.
Hasilnya, denyut jantung peserta rata-rata secara signifikan lebih tinggi saat mengunyah permen karet.
Pada pria dia atas 40 tahun, mengunyah permen karet juga meningkatkan jarak berjalan, jumlah langkah yang diambil dan energi yang dikeluarkan.
Meskipun penelitian ini tidak dirancang untuk menjelaskan kaitannya, peneliti berpendapat hal ini terjadi karena "sinkronisasi kardio-lokomotor".
kardio-lokomotor merupakan sebuah fenomena alam di mana jantung berdetak dengan gerakan berulang.
Obesitas telah menjadi penyakit global yang meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit jantung dan stroke, diabetes, dan kanker tertentu.
Oleh karena itu, peneliti berpendapat hasil ini menjadi metode pencegahan yang efektif, dan perawatan untuk obesitas.
(UM)
No comments:
Post a Comment