CONTERPEDIA - Banyak orang menjuluki anjing sebagai sahabat terbaik manusia. Bukan hanya kesetiannya, namun juga tingkah lakunya yang menggemaskan.
Terkait dengan perilaku dan wajah anjing yang sangat menggemaskan, pernahkah Anda bertanya di usia berapakah anjing paling menggemaskan?
Ilmuwan asal Arizona State University dan University of Florida telah melakukan penelitian dan menemukan bahwa anjing paling menggemaskan di usia delapan minggu. Ini adalah saat anjing mulai berhenti menyusui induknya dan belajar mandiri.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Anthrozoos: A Multidisciplinary Journal of the Interactions of People and Animals, Kamis (3/5/2018), menjelaskan bagaimana anjing berevolusi menjadi sangat bergantung pada manusia.
Sebelum kesimpulan diperoleh, para ahli merancang sebuah penelitian dengan menggunakan 52 gambar anak anjing dari yang baru lahir hingga sudah cukup dewasa. Anjing yang dipakat dalam penelitian ini adalah Jack Russell terrier, cane corso, dan anjing penggembala putih.
51 partisipan diminta untuk memberi penilaian sebarapa menariknya anak-anak anjing dari setiap gambar yang sudah diambil.
Hasilnya, anjing yang baru lahir masuk dalam kriteria paling tidak menarik. Nilai kemudian terus naik dan puncaknya saat anjing berusia delapan minggu, kemudian penilaian menurun lagi. Jika dibayangkan, grafiknya seperti segitiga dengan puncak kegemasan pada usia delapan minggu.
Dengan tiga ras anjing berbeda, peneliti menemukan ada sedikit perbedaan. Ahli menyebut anjing cane corso paling menggemaskan di usia rata-rata 6,3 minggu, sementara anjing Jack Russel dan anjing penggembala paling lucu di usia 7,7 minggu dan 8,3 minggu.
"Hasil ini seperti yang saya harapkan, di mana memang ada titik (usia) paling menggemaskan untuk anjing, yaitu saat anjing sudah dipisah dari induknya," ucap profesor Clive Wyne dalam sebuah pernyataan dilansir Newsweek, Senin (14/5/2018).
Menurut Wyne, usia paling menggemaskan anjing diduga ada hubungannya dengan ikatan yang terbentuk antara anjing dan manusia. Namun, hal ini belum diuji.
"Ini bisa menjadi tanda tentang bagaimana anjing telah berevolusi untuk bergantung pada perawatan manusia," kata Wynne.
"Ini menunjukkan relasi manusia dan anjing bukanlah sebuah ikatan semata. Bagi anjing, ikatan ini adalah pondasi mutlak atas keberadaan mereka. Koneksi dan ikatan emosional dengan manusia adalah sesuatu yang membuat hidup anjing lebih layak," tambahnya.
Ini artinya, kemampuan anjing untuk membangun ikatan yang intim, kuat, dan penuh kasih sayang dengan manusia, dibantu oleh kelucuan mereka saat berhenti menyusu induknya. Hal ini sangat penting untuk kelangsungan hidup anjing.
Sebagai catatan, ini bukan pertama kalinya sains menemukan bukti ilmiah yang menghubungkan antara anjing dan manusia. Salah satunya studi dalam jurnal Scientific Reports edisi 2017 tentang bagaimana anjing membuat banyak ekspresi wajah ketika manusia melihat mereka.
(UM)
No comments:
Post a Comment