CONTERPEDIA - Lihatlah gambar di atas, Apakah Anda mendapatkan sepasang mata hitam yang sedang menatap Anda?
Sayangnya, itu bukan mata pada wajah, melainkan corak yang ada pada pantat seekor katak beracun yang dapat ditemukan di berbagai negara Amerika Selatan seperti Bolivia dan Brazil.
Katak kerdil yang Cuyuba Physalaemus natteri bisa mengambangkan pantatnya yang dihiasi dua lingkaran hitam untuk menakut-nakuti predator.
Mata tipuan tersebut, kata mahasiswa yang mengambil program doktor University of Ghent, Belgia dan koordinator Bolivian Amphibian Initiative Munoz Saravia, mengalihkan perhatian predator dari kepala katak ke pantatnya.
Ketika dikembangkan, mata ini juga membuat bagian belakang katak terlihat seperti kepala ular besar bagi predatornya yang hanya burung, ular, atau kelelawar.
"Aku hewan yang lebih besar dari yang kamu kira, jadi jangan makan aku," ucap Munoz Saravia menirukan pesan yang ingin diucapkan katak kerdil Cuyuba.
Tetapi, jika predator masih tetap memutuskan untuk menyerangnya, kata ini juga punya senjata lain.
Jaoa Tonini, rekan postdoctoral di Harvard University, berkata bahwa di bawah mata bohongan itu, katak ini menyimpan kalanjer makro yang beracun. Racun berwarna putih yang berada di dalam seekor katak ini cukup untuk membunuh 150 tikus.
Pada manusia, racun katak kerdil Cuyuba tidak cukup mematikan, tetapi akan terasa perih bila terkena mata.
Pasalnya, tujuan utam racun ini bukan untuk membunuh predatornya, melainkan memberikan cukup waktu bagi katak kerdil Cuyuba untuk melarikan diri selagi predatornya merasa pusing dan lemas.
Berkat kemampuan ini dan corak mereka yang tidak semenarik katak beracun dari keluarga Dendrobatidae, katak kerdil Cuyuba berstatus beresiko kepunahan rendah dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN).
(UM)
No comments:
Post a Comment