Saturday, April 21, 2018

Penjelasan Pelangi Bisa Muncul di Langit


Pelangi adalah hasil dari pembiasan sinar matahari dalam tetesan air yang jatuh ditambah dengan pantulan cahaya. Di Inggris pelangi kurang dari sepuluh dalam setahun, itu dikarenakan pelangi hanya terjadi saat matahari terbit bersamaan dengan hujan.

Apabila melihat pelangi, Matahari selalu berada di arah lawan, dan hujan berada di arah pelangi. Jika matahari tidak menerangi hujan maka tidak akan ada pelangi.

Saat matahari terlalu tinggi juga menyebabkan tidak terjadinya pelangi. Pelangi berada dibawah cakrawala dan tidak dapat terlihat.

Pelangi primer adalah pelangi yang paling sering terlihat, dibentuk oleh sinar cahaya yang mengalami refleksi internal tunggal dalam setetes air. Warnanya juga dihasilkan dari dua refleksi saat sinar masuk dan keluar, sinar yang melenceng akan kembali menuju sinar matahari.

Sinar yagn dekat dengan titik pusat menyimpang hampir 180º sehingga kembali. Sinar yang lebih jauh dari pusat mencapai sekira 137,5º dan 42,86º dati titik antisolar.

Pagi dan asore adalah saat terbaik untuk melihat pelangi karena matahari tidak boleh terlalu tinggi. Pelangi selalu berlawanan dengan matahari dan pusatnya berada dibawah cakrawala di titik antisolar.

Pelangi tidak dapat terlihat secara lingkaran penuh karena Bumi menghalangi, semakin rendah matahari samppai ke cakrawala, semakin banyak lingkaran pelangi yang terlihat. Saat matahari terbit atau terbenam, sebuah pusat pelangui ada di cakrawala.

Secondary Bow, cahaya bisa tercermin lebih dari sekali. Sinar keluar dari pusatnya pada sudut 50 derajat untuk warna merah, efek ini menghasilkan pelangi sekunder yang warnanya terbalik dibandingkan dengan primer.

Sekunder memiliki 43% total kecerahannya dari yang utama, naamun kecerahan permukaannya lebih rendah karena cahaya yang disebarkan di atas sudut yang lebih tinggi. Primer dan sekunder bersifat konsentris.

Pelangi bukanlah hanya serangkaian cincin berwarna. Langit di dalamnya terang karena tetesan air hujan, sinar cahaya yang menjalani refleksi di tetesan hujan.

                                                                             --Dr'y--

No comments:

Post a Comment