Arifin Panigoro Pembayar Pajak Terbesar Di Indonesia.
Arifin Panigoro lahir di Bandung jawa barat,14 maret 1945 seorang pengusaha di indonesia pendiri Medco Group yang mendapat penghargaan dan dinobatkan sebagai pembayar pajak terbesar di Indonesia sepanjang 2017.Penghargaan ini ternyata sudah pernah dia dapatkan juga dua tahun yang lalu. Saat ini, ia turut bergabung dalam mendirikan partai baru yang bernama Partai Demokrasi Pembaruan bersama-sama dengan Sophan Sophian,Laksamana Sukardi, Roy B.B Janis,Sukowaluyo Mintohardjo,Noviantika Nasution,Didi Supriyanto,Tjiandra Wijaya,Postdam Hutasoitt, dan RO Tambunan, Sebelumnya, ia pernah bergabung dengan PDI-P.
Dalam autobiografinya disebutkan bahwa orang tuanya berasal dari Gorontalo yang merantau ke Pulau Jawa sebelum kemerdekaan. Pria kelahiran Bandung, 1945 silam itu dikabarkan pernah bekerja sebagai teknisi instalator listrik yang sering blusukan dari rumah ke rumah. Pekerjaan itu dilakukan olehnya untuk menambah uang saku ketika masih kuliah di Institut Teknologi Bandung. Sejak kecil, Arifin memang sudah terbiasa bekerja. Dia selalu membantu ayahnya Jusuf Panigoro yang memiliki toko di Braga sebagai kasir. Namun karena kebiasaan itulah Arifin menjadi giat bekerja hingga dewasa.
Di dunia olahraga, Arifin turut berkontribusi dalam Persepak bolaan nasional. Ia menghelat turnamen Piala Medco dan tercatat sebagai penggagasLiga Primer Indonesia,Ia juga sempat terpilih menjadi Ketua DPP dan Ketua Fraksi PDIP pada tahun 2002-2003. Akan tetapi, ia mengundurkan diri dari DPR dan PDIP pada tahun 2005 dan membentuk Partai Demokrasi Pembaruan.Di tahun 2016, Arifin Panigoro masih tercatat dalam daftar orang terkaya di Indonesia urutan ke 48, dengan kekayaan sebesar US$ 475 juta. Tapi di tahun 2017, namanya sudah hilang.
Sebagai seorang taipan yang bergelimang harta, ayah dari Maera dan Yaser Panigoro ini sempat mengaku tidak memiliki aset di luar negeri. Pernyataan itu dilontarkan olehnya setelah mengikuti program tax amnesty pada 2016 lalu.Sejauh ini, Medco sudah berkembang jadi perusahaan raksasa. Mereka juga masuk ke bisnis pembangkit listrik. Salah satu proyeknya adalah pembangunan sumur panas bumi terbesar di dunia, yang berbasis di Sumatera Utara.Tahun 1992, Medco berhasil menguasai kontrak eksplorasi dan produksi Tesoro di Kalimantan Timur. Perusahaan energi ini pun melantai di bursa saham untuk memperkuat permodalan.
Soal masalah pajak, Arifin memang tampil sebagai wajib pajak yang baik. Di tahun 2004 saja dia membayarkan pajak perusahaan miliknya dengan seluruh hasil penjumlahan dari saham dan nilai sahamnya.Padahal, Pak Arifin ini sudah tidak lagi masuk ke daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes untuk tahun 2017.Menurut Arifin, sudah sewajarnya pengusaha bersikap transparan dan bersih soal aset. Karena hal itu bakal memuluskan pengembangan bisnis di kemudian hari.
(AW)
No comments:
Post a Comment