Mahalnya alat musik (gitar) yang berkualitas tentu saja sekarang sangat menghambat para pecinta alat musik gitar untuk belajar. Siantar, seorang guru musik gitar yang bernama Alvon Panjaitan yang tergolong sukses mengolah rasa gelisah menjadi sesuatu yang berharga.
Alvon Panjaitan sempat merasa bimbang karena keterbatasan dana dan alat musik yang dirasakan anak didiknya. kemudian dia dengan perlahan mengumpulkan modal hingga akhirnya dia mendirikan rumah produksi gitar di belakang rumahnya di Pematangsiantar. Sampai saat ini udaha yang dia tekuni sudah berjalan selama tiga tahunan.
"Awal membuka industri kreatif rumahan produksi gitar akustik karena kegelisahan masalaah alat musik dan anak didik. Kebetulan saya guru les musik gitar. Kemudian dari situlah saya berinisiatif memproduksi gitar sendiri. Ini adalah wujud pengaplikasian ilmu yang saya dapat semasa kulia" ucapnya
Saat ini Alvon Panjaitan dibantu oleh dua rekannya dalam proses pembuatan gitar akustik. Setiap hari mereka bergelut dengan kayu-kayu dan senar. Dalam sebulan mereka bisa membuat lima gitar dan bahkan di saat sedang lengang berlebih, merekan bisa membuat 10 gitar.
Alvon memproduksi gitar ini dengan berbahan kayu-kayu berkualitas yang dipesan langsung dari pulau Jawa yang bisa menghasilkan suara bagus dan tak kalah baiknya dengan gitar akustik ternama. Saat ini gitar-gitar diberi nama Eli Instrument dan sudah dipasarkan ke berbagai daerah di Sumut.
"Syukurnya kami sudah memasarkan gitar-gitar ini ke berbagai daerah di Sumatera Utara. Untuk kedepannya kami berharap bisa menembus pasar nasional bahkan internasioanak. Harapannya kita juga butuh dukungan dari pemerintah" ucapnya.
Adapun keluhan dari Avlon saat ini adalah terkendalanya minimnya modal, bahan dasar kayu-kayu berkualitas yang harus didatangkan langsung dari luar Pulau Sumatera Utara. Untuk pemasaran Alvon saat ini sangat merasa cukup terbantu dengan pasar online di media sosial.
DR'Y
No comments:
Post a Comment