Cara Kerja Hukuman Suntik Mati.
Suntik mati adalah salah satu cara bagi para terpidana yang mendapatkan hukuman mati. Dan metode hukuman eksekusi mati memiliki berbagai macam cara seperti Hukum gantung,pancung dan suntik mati. Hukuman seperti ini banyak di lakukan di berbagai negara dan juga proses hukuman ini memunculkan berbagai macam desakan untuk menghilangkan hukuman mati.
ada sebuah kasus hukuman mati pertama yang terdokumentasi di amerika pada tahun 1608, ketika seorang bernama George Kendall di tuduh mengkhianati inggris kepada musuhnya, Spanyol. George Kendall di eksekusi oleh regu tembak di jamestown. Selain eksekusi dengan cara tembak, ternyata masih banyak sejarah panjang terkait hukuman mati. Eksekusi hukuman mati dengan metode gantung,metode listrik,kamar gas, dan yang paling banyak di lakukan adalah metode eksekusi mati dengan cara suntuk. Sejak tahun 1980 sudah ada sekitar 1.000 orang terpidana mati yang tewas dengan cara eksekusi suntik mati ini.
Metode suntik mati di usulkan sejak abad ke-19 dan secara resmi di perkenalkan oleh jay chapman, Jay Chapman adalah seorang kepala pemeriksa medis Oklahoma. Dirinya mengatakan metode hukuman mati ini adalah hukuman mati yang paling manusiawi. Sebuah metode buatan chapman yang di mana infus saline intravena di pasang di lengan napi. Dimana hal itu nantinya akan di gunakan untuk memasukan cairan mematikan kedalam tubuh napi. Terpidana mati di persiapkan untuk menjalani sebuah prosedur mendisinfeksi semua alat di tubuh.
Setelah itu 3 bahan mematikan akan di berikan kepada terpidana. Bahan itu biasa mengandung natrium thiopental, pancuronium bromida, dan kalium klorida. Sodium thiopental sejenis obat bius yang di berikan kepada terpidana sebagai zat penenang. Proses ini tidak menimbulkan rasa sakit dan berfungsi untuk menurunkan kesadaran terpidana,mengganggu komunikasi tubuh dan pikiran.
Setelah itu zat vecuronium bromide akan di berikan dan berfungsi sebagai suplemen untuk anestesi. Hal ini menyebabkan kelumpuhan dan memblokir sinyal antara saraf dan otot dan memastikan bahwa terpidana akan tenang selama proses. dan setelah itu baru akan di masukan kalium klorida ke tubuh terpidana. Zat ini berfungsi untuk menghentikan detak jantung mengganggu impuls listrik dari otot sehingga menyebabkan jantung berhenti berdetak. Setelah zat ini masuk ketubuh terpidana mereka hanya memiliki waktu sekitar 10 menit sebelum benar benar meninggal.
Walaupun di anggap sebagai metode hukuman yang lebih manusiawi karena tidak menyakitkan. Cara eksekusi mati seperti ini juga tidak luput dari kritikan. Terutama mengenai sebuah faktor yang dapat mengakibatkan terpidana mati dengan sangat menderita. Contoh terjadi pada seorang terpidana mati bernama Nieves Diaz ia menderita luka bakar kimia karena suntikan melampaui pembuluh darahnya dan merusak jaringan lunak.
(AW)
No comments:
Post a Comment