Tuesday, May 22, 2018

Apa Cita-cita "Asli" Bill Gates, Sebelum Jadi Miliarder?



CONTERPEDIA - Siapa yang tidak kenal dengan orang ini, dia adalah salah satu miliarder terkemuka dunia setelah sukses mendirikan Microsoft bersama sabahabatnya Paul Allen. Tetap, siapa sangka cita-cita Gates saat remaja terbilang cukup sederhana.

Di depan mahasiswa Univeristas Harvard, Gates mengaku berencana menjadi pengajar matematika, bukan pendiri perusahaan software raksasa yang diadopsi ratusan juta pengguna di dunia.

"Hey, saya murid yang baik dan karena itu saya sebaiknya menjadi profesor matematika," ungkap Gates.

Menurutnya, matematika sangat menarik, karena sukar dipecahkan.

"(Matematika) adalah masalah tersulit untuk dipecahkan, dan Anda tahu, saya suka masalah sulit," ucap Gates.

Gates mendulang kesuksesan dalam usia 20-an, yang notabene masih sangat muda. Namun sebelum ia merengkuhnya, ia harus melawan rasa tidak percaya diri. Pria yang kelahiran 28 Oktober 1995 itu mengaku jika dirinya adalah pribadi yang introvert dan cenderung anti-sosial. Ia pun sempat ragu dan takut jika bisnisnya gagal di kemudian hari.

"Gagasan tentang Microsoft yang akan menjadi perusahaan besar, saya sendiri tidak pernah terpikir," jelas Gates.

Dukungan sang sahabat, Paul Allen

Ide membangun Microsoft dari nol dimulai ketika sahabat sekaligus mitra bisnisnya, Paul Allen meyakinkan Gates untuk menekuni programming komputer, padahal ia sendiri tidak berencana meniti karir di bisnis teknologi.


Gates yang mengambil jurusan hukum di Universitas Harvard, sempat ingin menjadi pengacara, mengikuti jejak ayahnya. Tapi, Allen terus meyakinkan Gates untuk bisa meninggalkan zona nyamannya dengan berbagai cara.

Gates dan Allen memang tidak satu alma mater. Allen sendiri meneruskan studi ilmu komputer di Washington State University. Tetapi, keduanya telah berteman ketika bersekolah di Lakeside School.

Mereka bertemu kembali sebagai programmer di salah satu perusahaan software Honeywell pada musim panas 1974. Setahun setelahnya. mereka berhasil mengembangkan software microkomputer pertama dari adaptasi bahasa programming komputer populer saat itu, BASIC.

Mereka kemudian mengamankan kontrak dengan salah satu perusahaan elektronik Amerika, Micro Instrumentation and Telemetry System (MITS).

Kedua pemuda itupun mengambil langkah nekat setelah menemukan komputer dengan microprocessor pertama di plaza Harvard Square.

"Itu adalah saat yang tepat untuk drop out dan benar-benar membangun Microsoft untuk pertama kalinya sebagai sebuah bisnis," ujar Gates.

Keputusan tersebut tentu membutuhkan keseriusan mental yang kuat.

"Jadi ketahuilah, rencana menjadi seorang pengajar, lalu menjadi seorang CEO, menajer, pemimpin butuh dikembangkan dari waktu ke waktu," jelas pria bernama lengkap William Henry Gates III ini.



(UM)

No comments:

Post a Comment