CONTERPEDIA - Baru-baru saja, ATLAN Space telah merancang sebuah drone dengan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence) untuk menangkap perahu penjaring ikan di daerah terlarang ini, berhasil memenangkan penghargaan perlindungan kelautan yang digelar oleh The National Geographic Society.
Tujuannya adalah untuk mendukung otoritas dalam penjagaan dan melestarikan lautan, lewat pemanfaatan drone yang telah dilengkapi dengan kamera untuk memantau samudera luas.
Drone yang di buat untuk menjadi pelindung lautan ini mampu terbang hingga jarak 700 kilometer, sedangkan teknologi AI yang ditanam dalam tubuhnya mampu mengidentifikasi kapal-kapal nelayan ilengal yang selanjutnya akan melakukan konfirmasi dengan pihak berwajib atau pemangku otoritas.
"Begitu mendeteksi sesuatu, drone akan bergerak mendekati dan mengidentifikasi apa yang mereka lihat kepada otoritas," kata Badr Idrissi, pimpinan ATLAN Space.
Idriss juga menambahkan, bahwa drone dengan teknologi kecerdasan buatan ini bisa lebih efektif dibandingkan dengan berpatroli laut gaya tradisional.
Pasalnya teknologi yang ditawarkan pun mencapai miliaran dolar AS per tahun, dan juga mengancam mata pencaharian masyarakat yang tinggal di pesisir desa.
Rencananya drone pelindung lautan ini akan segera dioperasikan untuk melacak para pencuri ikan dalam waktu yang dekat.
(RS)
No comments:
Post a Comment