Friday, April 20, 2018

Dampak Kelebihan Vitamin D yang Bisa Memicu Berbagai Kanker



CONTERPEDIA - Kebutuhan manusia akan vitamin D sangatlah penting mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Salah satu dari manfaatnya adalah untuk menjaga kesehatan tulang dan mengurangi beberapa penyakit serius seperti jantung, stroke, diabetes, dan sebagainya.

Walaupun memiliki banyak manfaat, suplemen vitamin D tidak bisa dikonsumsi sembarangan dalam jumlah berlebihan.

Penemuan baru para ilmuwan Denmark yang dipublikasikan dalam acara  American Association for Cancer Research di Chicago, menemukan bahwa kadar vitamin D yang tinggi dalam darah justru memicu beberapa kanker.

Dari beberapa jenis kanker yang berhubungan dengan kadar vitamin D yang tinggi diantaranya adalah kanker kulit, prostat, dan darah. Tetapi ia juga menemukan kadar vitamin D yang tinggi dapat menurunkan resiko kanker paru-paru.

Dr. Fie Juhl Vojdeman, dari Departemen Biokimia Klinis di Bispebjerg Frederiksberg Hospital, Kopenhagen, Denmark mencoba melihat sisi lain dari efek vitamin D saat dikonsumsi dalam dosis tinggi.

Hal ini dilandasi fakta bahwa sajauh ini lebih banyak temuan yang membahas efek vitamin D saat dikonsumsi dalam radar rendah atu normal saja.

"Mungkin selama ini orang mengira bahwa suplemen vitamin D dapat dikonsumsi dalam jumlah banyak tanpa khawatir. Namun, para ilmuwan sebenarnya tidak tahu apakah ada efek jangka panjang bila dikonsumsi dalam dosis tinggi," ungkap Vojdeman kepada Live Science.

Vojdeman dan timnya menganilisa lebih dari 200.000 data warga Denmark, yang mengkonsumsi  vitamin D sejak April 2004 sampai Januari 2010. Sebelum periode tersebut, tidak ada satupun responden yang didiagnosis menderita kanker.

Secara bersama tim mengamati tingkat 250H vitamin D atau 25hydroxvitamin D, suatu metabolit vitamin yang digunakan untuk mengukur kadar vitamin dalam tubuh.

Menurut National Institutes of Health's Office of  Dietery Supplements, pengukuran vitamin D rata-rata sekitar sekitar 50 nanomol per liter (nmol/L). Tingkat normal antara 50 sampai 125 nmol/L (20-50 nanogram/mililiter).

Selama masa penelitian, kurang lebih 18.000 orang didiagnosis menderita kanker. 

Ilmuwan menemukan, setiap peningkatan 10 nmol/L vitamin D dalam darah dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker kulit non-melanoma (NMSC) sebesar 9 persen, resiko kanker kulit melanoma miningkat sebesar 10 persen, kanker prostat juga mingkat 5 persen, dan resiko kanker darah meningkat 3 persen.

Tetapi, saat kadar vitamin D dalam darah meningkatkan 10 nmol/L dikaitkan dengan penurunan resiko kanker paru-paru sebesar 5 persen.

Hipotesis sementara, kanker kulit karena kadar vitamin D yang tinggi dalam darah kemungkinan berkaitan dengan paparan sinar matahari. Vitamin D juga diproduksi dari paparan sinar matahari, saat terlalu banyak terkena paparan matahari bisa jadi menyebabkan kanker kulit.

"Beberapa penelitian menemukan bahwa metabolit aktif vitamin D yang disebut calcitriol, memiliki efek penekanan kekebalan yang telihat dalam beberapa jenis kanker," ujarnya.

Sebaliknya dalam penelitian laboratorium, calcitriol terbukti dapat melawan efek merokok pada jenis sel paru-paru . Ini mungkin yang dapat menjelaskan kaitannya dengan penurunan resiko kanker paru-paru.

Para ilmuwan menegaskan masih diperlukan penelitian lanjut yang dapat menjelaskan lebih rinci terkait hubungan sebab akibat antara keduanya.


(UM)

No comments:

Post a Comment